Belajar Mengelola Keuangan Ala Li Ka Sing

(sumber:smart-money.co)

Siapa itu Li Ka Sing ?

Baiklah sebelum berbicara soal manajemen keuangan terlebih dahulu saya akan mengulas sedikit tentang seorang Li Ka Sing. Li Ka Sing adalah orang terkaya di Asia terlebih di masa pandemic seperti saat ini. Melambungnya saham aplikasi zoom ternyata juga turut melambungkan pundi pundi kekayaan Li Ka Sing.

Dimana Li memiliki 8,5% saham aplikasi zoom yang nilainya setara dengan 11 Miliar Dollar. Hmm coba aja berapa rupiah kalau di kali dengan 1U$$= Rp.14 000, hitung aja sendiri yah kalkulator saya kayaknya tidak cukup haha.

Itu baru sepertiganya yah dari jumlah kekayaan li secara keseluruhan. Itulah seorang Li Ka Sing masa kini.

Lantas masa lalunya seperti apa?

Li Kecil adalah anak miskin yang berasal dari China ia di besarkan oleh pamannya, pada usia 15 tahun sudah menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Pada tahun 1950 an perusahaanya berkembang sangat pesat hingga menjelma menjadi perusahaan berskala internasional.

Baiklah sekarang giliran kita belajar mengenai manajemen keuangan yang ia lakukan hingga begitu sukses di usia tuannya. Untuk mewujudkan mimpinya Li mempunyai pola manajemen keuangan yang sangat baik dan luar biasa, uangnya di bagi menjadi lima (5):

Pertama, Ia menyisihkan 30 % untuk biaya hidup.Hal ini sudah termasuk biaya makan dan biaya hidup yang lainnya. Contoh untuk membeli makan, membeli peralalatan mandi, mencuci, kosmetik bagi perempuan. Usahakan 30% pendapatan itu cukup untuk mencukupi kebutuhan tersebut agar tidak mengambil anggaran lain.

Kedua, Ia menyisihkan 25% untuk anggaran investasi. Investasi merupakan hal yang penting karena hari esok tak lepas dari investasi yang kita lakukan hari ini. Jangan disimpan di bank karena nilai mata uang lama-kelamaan akan termakan inflasi.

Ketiga, ia menyisihkan 20% untuk anggaran sosial. Anggaran sosial ini biasanya digunakan untuk mentraktir teman, biaya pulsa, hadiah dan biaya sosial yang lain. Jika memang tidak mendesak dikeluarkan maka jangan dikeluarkan agar bisa dialokasikan ke anggran yang lain jika ternyata terjadi kekurangan.

Keempat, ia menyisihkan 15% untuk pengembangan diri. Buat alokasi 15% untuk mengikuti seminar, pelatihan, workshop atau membeli buku untuk dapat meningkatkan kemampuan dan dapat meningkatkan kualitas diri. Tak ada ruginya membekali diri dengan pengetahuan yang bermakna dan penting.

Kelima, ia menyisihkan 10% untuk pergi liburan. Liburan merupakan hal yang perlu dikelola dengan baik. Jika memang merencanakan untuk liburan dengan biaya yang besar usahakan untuk mengumpulkan anggran ditiap bulannya agar dapat terkumpul dana yang cukup untuk liburan sesuai rencana.

Mungkinkah kita bisa meniru pola manajemen keuangan yang Li Ka Sing jalani tersebut. Harus bisa dan mau, kalau kita pengin bisa sukses seperti beliau. Karena pada dasarnya keberhasilan seorang investor bukan terletak pada besarnya modal. Karena proses menjadi kaya lebih mudah ketimbang proses mempertahankan kekayaanya itu sendiri.

Buktinya, Mike Tyson dan Michael Jackson. Mereka kaya raya ketika masih berkarir sebagai petinju dan penyanyi dengan bayaran yang fantastis. Tapi kenyataanya mereka jatuh miskin kembali karena tidak bisa mengatur keuangannya.

Disinilah penting nya kita belajar tentang manajemen keuangan. Jika kita bisa meniru pola yang sudah di jalani oleh Li Ka Sing tadi. Bukan tidak mungkin kita pun bisa merasakan sebagai orang kaya yang makin kaya di tahun tahun berikutnya.

Belajar dari mana saja kan boleh selama itu adalah hal yang positif, kita hanya perlu sedikit menyesuaikan dengan kondisi kita. Kalau kata motivator mah ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).

Kebetulan saya mungkin baru setahun ini mengenal metode tersebut, dan langsung saya coba terapkan dalam kehidupan saya pribadi. Alhamdulillah, sebagai pemula yang baru mengenal dunia saham. Saya merasa dengan pola itu langsung terasa adanya perbedaan dengan saya yang tiga bulan sebelumnya.

Paling tidak saya bisa menyisihkan untuk investasi itu yang paling utama. Karena modal utama dalam investasi saham bukanlah modal dengan angka yang besar. Tapi disinilah titik yang paling pentingnya. Kita bisa mengendalikan alur keuangan kita sendiri. Setidaknya ini salah satu poin yang saya dapat dari bukunya Andika Sutoro Putra. Milioner muda yang sudah merasakan bebas finansial di usia 19 tahun.

Sahabat untung yang saya banggakan, anda hanya perlu sedikit memodifikasi dari pola Li Ka Sing tadi yah. Misalnya seperti berikut.

Pertama, jika kondisi kita berada pada titik yang lebih rumit dari Li Ka Sing saat ini. Mak kita ambil tingginya misalnya 40 % untuk kebutuhan biaya hidup. Kesederhanaan adalah salah satu langkah yang harus dimiliki seorang investor.

Kedua, investasi tetap mengikuti pola Li dengan 25%. Investasi ini kita fokuskan untuk membeli saham yang profit. Komitmen menyisihkan investasi harus terus di jalankan.

Ketiga, anggaran sosial kita bisa sedikit kurangi menjadi 15 %. Sebab yang 5 % kita alihkan untuk kebutuhan pokok. Nah kita sebagai orang muslim anggaran ini kita sisihkan untuk sederkah dan sosial supaya riski kita berlipat.

Keempat, anggaran pengembangan diri tetap diangka 15%. Hal ini tidak berubah sebab ini adalah inti dari investasi pribadi kita yang utama. Paling tidak anggaran kuota internet yang kita keluarkan untuk seminar online, membeli buku, pelatihan dan lain sebagainya adalah semata mata memantaskan otak kita agar memiliki mindset yang pantas menjadi orang kaya.

Kelima, anggaran liburan kita bisa kurangi menjadi 5%. Sebab yang 5% kita alihkan ke kebutuhan pokok biaya hidup tadi. Selain itu memang yang namanya liburan di Indonesia kemungkinan masih terjangkau tidak harus ke luar negeri.

Pola ini tidak kaku dan bisa di sesuaikan dengan kondisi terkini, tidak menutup kemungkinan jika kita sudah pada level tertentu poin ke lima bisa lebih besar dari poin ke ketiga. Yang penting pola pembagian ini tetap konsisten.

Selamat berjuang, oya saya ingat kata Bill Gate โ€œ Jangan salahkan saya kalau saya lahir dalam keadaan miskin. Tapi, saya akan merasa bersalah apabila saya mati dalam keadaan miskinโ€.

Sebagai penutup, ada kesamaan diantara semua orang-orang yang menjadi orang terkaya di dunia. Bagimana mereka menjalaninya prinsip mereka dengan 3 kata kunci, yakni Komitmen, Disiplin dan Konsisten

Previous Post

No more post

You May Also Like

19 Comments

  1. Inspiratif. Berapapun uangnya kalau nggak bisa mengatur ya bakal hilang semua ya… sekecil appaun kalau benar cara ngaturnya pasti akan membuat hidup lebih nyaman. Thanks for sharing..

    1. Ya betul, inilah pentingnya money managemen. Penghasilan besar bukan jaminan orang bisa bertahan apalagi meningkat kekayaanya, sebab kalau pengeluaran selalu habis untuk konsumsi saja ya pas pensiun nya habis sudah..semoga menjadi inspirasi buat kita semua

  2. Komitmen, Disiplin dan Konsisten

    Tiga kata ini terdengar sederhana, tapiii Ulalaaa ๐Ÿ˜€
    Kalau kita bisa menerapkan dalam hidup, insyaALLAH masalah apapun bakal ketemu solusinya ya
    Terutama, masalah keuangan ๐Ÿ˜€

    1. Semoga bermanfaat yah, kadang pelajaran sedikit juga asal di praktekan dampaknya bisa lebih besar dari pada ilmu banyak tapi tidak di praktekan…semoga kita termasuk yang komitmen, disiplin dan konsisten

      1. Bisa jadi motivasi bagi kita generasi muda untuk mengikuti langkah beliau. Prinsip Komitmen, Disiplin dan Konsisten menjadi kunci utama kesuksesan ya

  3. Ilmu yang sangat bermanfaat, ilmu mengelola keuangan seharusnya diajarkan disekolah, tidak sedikit anak muda yang termakan gengsi dengan menghamburkan uang untuk membeli sesuatu yang tidak ia butuhkan.

  4. Membantu bangettt ini๐Ÿ‘ Aku juga 1 tahun belakangan ini lagi cobain budgeting pake sistem persentase gini, so far aman” aja dan sangat” membantu dalam mengendalikan pengeluaran

  5. Cakep banget nih pengelolaan keuangan ala Li Ka Sing. Untuk biaya hidup, investasi, sosial, pengembangan diri dan liburan ada semua dan sesuai juga persentasenya ya. Semoga kita bisa mengimplementasikannya secara ideal. Paling sulit itu ketika dana cadangan terpakai tiba2 hahaha modus ๐Ÿ˜€

    1. Jalan orang sukses pasti ideal, yang tidak ideal adalah proses dan cara menjalankannya..pasti selalu ada rintangan…semoga kita bisa mengikuti jejaknya ya mba…

  6. Saya masi dalam tahap belajar untuk mengelola keuangan, mulai dari menambah literasi keuangan, hingga mengatur pos-pos pengeluaran.

    Semoga kita semua bisa hidup berkcukupan dan tidak meninggalkan hutang untuk keturunan kita. amin

  7. wah keren nih, bisa jadi pembelajaran sekaligus motivasi. saya dapet pengetahuan baru kalo ternyata pengelolaan uang bisa dibagi jadi 5. selama ini saya cuma membagi uang menjadi dua kebutuhan, yaitu untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan mendesak.

  8. Masih berusaha menyisihkan pendapatan untuk tabungan setiap bulan, memang tidak mudah karena kebutuhan rasanya banyak hihi tapi kalau nggak mulai investasi dari sekarang kapan lagi ya terima kasih pencerahannya

  9. Wuah.. kalimat terakhirnya itu lho.. berattt.. buat saya. Hehe.
    Tapi sharingnya oke banget nih.. gimana kita bisa mengambil pelajaran dari Li Ka Sing, ya. Bisa dimodifikasi, tapi intinya serupa.
    Kalau saya sendiri, soal keuangan masih sangat buruk. Terima kasih sharingnya ๐Ÿ™‚

  10. Selain terus usaha, perihal kesederhanaan ini menurut saya cocok sekali karena mementingkan yang fungsional dari pada gaya hidup ikut-ikutan. Jadinya bisa lebih fokus ke keuangannya dan peningkatannya ๐Ÿ™‚

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *